Para pengusaha jasa transportasi Jambi baik angkutan umum maupun jasa angkutan barang mengambil sikap menunggu terkait finalisasi dua opsi yang diajukan pemerintah pusat mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi, apakah sebesar Rp2.000 per liter atau menaikkan harga BBM Rp1.500 sehingga harga premium dan solar nantinya menjadi Rp 6.000 per liter.
Pantauan RRI di Terminal Alam Barajo, beberapa perusahaan Angkutan kota antar provinsi –dan angkutan kota dalam provinsi atau AKAP dan AKDP masih mengenakan tarif normal. Kepada RRI, Ningsih salah seorang petugas Perwakilan CV Pelangi, perusahaan jasa angkutan yang melayani rute Sumatera – Jawa mengaku hingga saat ini pihaknya masih memberlakukan tarif lama. Kenaikan tarif menunggu keputusan dari kantor pusat di Medan ujarnya.
Sementara Desrinaldy Edyson, pemilik Mitra Logistics yang bergerak pada jasa angkutan barang ketika di temui RRI, Rabu (7/3), mengaku masih menunggu kepastian pemberlakuan kenaikan harga BBM dari pemerintah. Namun yang pasti ungkapnya, apapun opsi yang dipilih pemerintah terkait rencana menaikkan harga BBM bersubsidi, mau tidak mau akan diikuti dengan penyesuaian tarif jasa pengiriman barang.
Adapun terkait dampak yang mungkin dialami, pengusaha local Jambi yang telah 15 tahun berkecimplung di bidang jasa courier ini mengungkapkan, dampak kenaikan BBM umumnya berlangsung pada pekan-pekan awal namun akan kembali pulih pada awal bulan berikutnya.Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, para klien-pemakai jasa angkutan- dapat memaklumi kenaikan tarif yang diberlakukan - karena kondisinya terjadi secara nasional ungkapnya lebih lanjut.(AR_7/3/12)